The Best Guitarists In The World ( Gitaris Terbaik Dunia )
Seni merupakan hal yang sangat luas pengertiannya, dari Musik, Film, Lukis, dan beragam macam Seni yanga da di seluruh dunia ini ada untuk dinikmati para penggemarnya. Salah satu seni yang membuat maraknya dunia adalah musik. dan kali ini, serbatop akan membahas pemain gitar terbaik di dunia. Nama-nama seperti JimiHendrix, Steve Vai, Joe Satriani, atau Yngwie Malmstein, Eric Clapton, atau Carlos Santana mungkin sudah tidak asing lagi.
Untuk Urusan terbaik, adalah hal yang subjektif dan tidak pasti seperti ilmu sains. tergantung para penikmat musik itu sendiri dan dari sisi mana mereka melihat kemampuan sang gitaris tersebut. ini adalah list yang saya dapatkan dari tetangga sebelah. setelah meminta izin ke sang empunya blog, akhirnya di peroleh izin untuk menerbitkan listnya disini, atau kalau mau langsung meluncur ke sang pemilik asli postingan ini, silakan disini
v Jimi Hendrix ("Sang Dewa Gitar")
Gitaris rock zaman kini yang mencari guru abadi atau sekadar melongok puncak permainan hanya akan menemui satu orang: Jimi Hendrix. Kepadanyalah, dan dari dia sajalah, segala teknik yang ada sekarang dirujukkan. Simak pengakuan-pengakuan yang dipublikasikan majalah Guitar (November 1997): "Dialah hal terbesar yang pernah kulihat," kata Stevie Ray Vaughn, . gitaris bluesyang tewas dalam kecelakaan helikopter pada 1990. "Sependapat, Keith Richards, pemetik gitar The Rolling Stones, menyatakan bahwa Stevie "memainkan ramuan materi yang sangat menarik". Dan Eric Clapton, salah seorang gitaris yang pada 1970-an dijuluki dewa gitar, mengakui dengan Jimi-lah "aku akhirnya merasa bertemu orang lain yang bisa kuajak bicara dan bermain".
Fenomena itu sebenarnya paradoks dengan kenyataan bahwa Jimi sudah tak ada lagi. Ia meninggal di Rumah Sakit St. Mary Abbot, London, karena berlebihan menelan obat bius. Konon, ia sengaja mengakhiri hidupnya sendiri (pesan-pesan dan pernyataan-pernyataannya sebelum itu, seperti dikutip Q Encyclopedia of Rock Stars, antara lain, berupa: "Aku sudah mati sejak lama.") Namun jika memperhatikan benar, Jimi-lah yang "menemukan" hampir semua kemungkinan eksplorasi bermain gitar. Pada masanya, ketika aksesoris sound masih sangat terbatas, ia sudah memainkan wah dan distorsi secara sempurna — yang lalu menjadi fondasi rock "n roll di masa-masa sesudahnya. Ia bahkan melengkapi diri dengan jurus-jurus akrobatik, misalnya memetik senar dengan gigi.
Lahir pada 27 November 1942 di Seattle, Amerika Serikat, dengan nama Johnny Allen Hendrix, Jimi menaruh perhatian pada musik, khususnya gitar, sejak kecil. Jagoan gitar pada masa-masa itu, seperti B.B. King, Muddy Waters, Buddy Holly, dan Robert Johnson, menjadi idolanya. Gitar pertama, jenis akustik, diperolehnya dari ayahnya pada musim panas 1958. Dengan modal itu ia bergabung dengan The Velvetones. Dan sejak itu jalan hidupnya seperti sudah digariskan.
Dengan The Velvetones Jimi hanya ikutan tiga bulan. Pada musim panas berikutnya, berbekal gitar listrik baru yang diperolehnya, lagi-lagi, dari ayahnya, Jimi bergabung dengan The Rocking Kings. Sesudah itu Jimi sempat mengikuti wajib militer, dan membentuk band di barak, tapi tak lama. Cedera menyebabkannya diberhentikan dari dinas. Perubahan besar terjadi ketika, sebagai gitaris pocokan yang sudah kenyang bermain dengan bermacam artis, pada 1966, ia bertemu Chas Chandler, pembetot bas Animals — band yang punya hit The House of the Rising Sun. Chas, yang memutuskan keluar dari Animals dan memilih pekerjaan baru sebagai manajer, membawa Jimi ke Inggris. Di sana Chas mempertemukan Jimi dengan Mitch Mitchell, dramer, dan Noel Redding, pemain gitar yang diminta membetot bas. Bersama mereka berdua, Jimi lalu membentuk Jimi Hendrix Experience.
Experience cepat melambung. Single pertamanya, Hey Joe, sempat 10 minggu ngendon di tangga lagu-lagu Inggris, mencapai posisi tertinggi keenam pada awal 1967. Sukses ini segera disusul album Are You Experience?. Inilah rekaman yang disebut-sebut sebagai kompilasi baru musik yang sama sekali radikal; album yang menyuarakan semangat generasi pada masa itu. Tapi popularitas di negeri sendiri baru diperoleh ketika Jimi berkesempatan manggung di Monterey International Pop Festival, County Fairground, Monterey, Kalifornia, pada 1967. Di sinilah Jimi memamerkan aksi teatrikal yang fenomenal: membakar dan menghancurkan gitarnya.
Bendera karier Jimi terkerek tinggi-tinggi sejak itu. Berturut-turut, dalam waktu kurang dari setahun, antara 1968-1969, bersama Mitch dan Noel, ia merilis Axis: Bold as Love dan album ganda Electric Ladyland. Pada album yang disebut terakhir Jimi, yang akhirnya memiliki studio sendiri, mengerahkan seluruh kemampuannya sebagai gitaris maupun sebagai operator-sound engineer. Sukses besar. Tapi korban tak terhindarkan: Experience bubar.
Jimi memang tak lalu ikut tenggelam. Ia bahkan masih sempat meramaikan festival band yang hingga kini tak terlupakan dalam sejarah musik rock: Woodstock Music & Art Fair. Waktu itu tahun 1969. Jimi, yang tampil bersama Gypsy Sons & Rainbows (antara lain diperkuat Mitch), mengantongi bayaran 125 ribu dolar Amerika Serikat, tertinggi di antara para artis lain. Sebuah bayaran yang pantas, tapi, rupanya, itulah penampilan akbar terakhir bagi Jimi. Setahun kemudian ia lebih memilih meninggalkan semuanya, selama-lamanya. Secara fisik, sih. Soalnya, pengaruh Jimi justru tetap hidup hingga kini.
v Eric Clapton
Eric Patrick Clapton lahir pada tanggal 30 Maret 1945 di 'rumah' kakek-neneknya di 1 The Green, Ripley, Surrey, Inggris. Ia adalah putra dari 16 tahun Patricia Molly Clapton (b. 7 Januari 1929, d. Maret 1999) dan Edward Walter Fryer (b. 21 Maret 1920, d. 1985), seorang tentara Kanada 24 tahun ditempatkan di Inggris selama Perang Dunia II. Sebelum Eric lahir, Fryer kembali ke istrinya di Kanada. Ini sangat sulit untuk menikah 16 tahun untuk membesarkan anak sendirian di pertengahan 1940-an. orang tua Pat, Rose dan Jack Clapp, mengundurkan diri sebagai orang tua pengganti dan dibesarkan Eric sebagai milik mereka. Dengan demikian, ia dibesarkan percaya adik ibunya. Kakeknya tidak pernah secara sah diadopsi, tapi masih wali hukumnya sampai 1963.Eric nama terakhir berasal dari suami pertama Rose dan ayah Pat, Reginald Cecil Clapton (w. 1933). ibu Eric, Pat, akhirnya menikah dan pindah ke Kanada dan Jerman sebagai suaminya, Frank MacDonald, melanjutkan karir militernya.Mereka memiliki dua anak perempuan dan laki-laki. Eric setengah-saudara, Brian, tewas dalam kecelakaan di jalan pada tahun 1974 pada usia 26. Nya setengah-saudara Cheryl (b. Mei 1953) dan Heather (b. September 1958).
Eric dibesarkan di rumah tangga musik. Neneknya bermain piano dan paman dan ibunya baik menikmati mendengarkan suara band besar. Pat kemudian mengatakan kepada penulis biografi resmi Eric, Ray Coleman, bahwa ayahnya adalah seorang musisi berbakat, bermain piano di band beberapa tarian di daerah Surrey. Tenang dan sopan, ia dicirikan sebagai siswa di atas rata-rata dengan bakat artistik. Tapi, dari tahun-tahun awal di sekolah, dia menyadari ada sesuatu yang salah ketika ia menulis namanya sebagai "Eric Clapton" dan nama orang tuanya sebagai "Mr dan Mrs Clapp". Pada usia sembilan, ia belajar kebenaran tentang orangtuanya ketika Pat kembali ke Inggris dengan setengah-saudara enam tahun untuk berkunjung. Single acara mempengaruhi dirinya sangat banyak dan merupakan saat yang menentukan dalam hidupnya. Ia menjadi murung dan jauh dan berhenti menerapkan dirinya di sekolah. Emosional terluka oleh kejadian ini, Eric gagal dalam 11 Ujian Plus sangat penting.Ia dikirim ke St Beda Sekolah Menengah Modern dan dua tahun kemudian memasuki cabang seni sekolah Holyfield jalan
Pada tahun 1958, Rock and Roll telah meledak ke dalam dunia. Untuk ulang tahun ke-13, Eric meminta gitar. Hoyer menemukan murah buatan Jerman sulit untuk bermain - senar baja - ia menyimpannya. Pada tahun 1961, ketika ia berusia 16 tahun, Eric mulai belajar di Kingston College of Art pada masa percobaan satu tahun. Dia diusir pada akhir waktu itu karena kurangnya kemajuan karena ia tidak menyerahkan cukup banyak pekerjaan. Alasannya? Bermain gitar dan mendengarkan musik blues mendominasi jam terjaga itu.
Khas sifat introspektif nya, Eric melihat di bawah permukaan dan menjelajahi akar rock di Blues Amerika. Blues juga memadukan sempurna dengan persepsi-diri sebagai orang luar dan menjadi "berbeda" dari orang lain. Sekitar tahun 1962, ia meminta bantuan dari kakek-neneknya untuk membeli cutaway 100 £ Â listrik Kay Double (a Gibson ES-335 clone) setelah mendengar blues listrik dari Freddie King, BB King, Muddy Waters, Buddy Guy, dan lainnya.
Eric menghabiskan hari-hari awal dalam musik busking sekitar Richmond dan Kingston, ia juga mulai menghabiskan waktu di London dan West End. Pada tahun 1963 awal, Eric 17 tahun bergabung dengan band pertamanya, The Ayam Jantan. Setelah kematian band pada bulan Agustus 1963, ia menghabiskan waktu sebulan di Casey Jones berorientasi pop dan The Engineers. Sebelum beralih ke musik sebagai karir penuh-waktu, ia mendukung dirinya sebagai buruh pada lokasi konstruksi, bekerja dengan kakeknya, tukang batu dan tukang plester master.
Pada bulan Oktober 1963, Keith Relf dan Paul Samwell-Smith direkrut dia untuk menjadi anggota The Yardbirds karena Clapton yang paling berbicara tentang pemain gitar di R & B sirkuit pub. Selama 18 bulan masa jabatannya dengan The Yardbirds, ia mendapat julukan, Slowhand, dan merekam album pertama: Five Live Yardbirds dan Sonny Boy Williamson danThe Yardbirds. Band ini juga mencatat, single "Good Morning Little Schoolgirl." Tapi, Eric tidak meninggalkan penelitian serius ke The Blues Amerika. Ketika The Yardbirds mulai bergerak ke arah suara yang lebih komersial dengan "For Your Love", ia berhenti. jalan-Nya dalam musik adalah blues.
Pada bulan April 1965, John Mayall Eric diundang untuk bergabung dengan band-nya, Bluesbreakers John Mayall's. Dengan kelompok ini, Clapton didirikan reputasinya sebagai gitaris dan memperoleh julukan kedua: ". Allah" Ini berasal dari grafiti di dinding pengagum Islington Tube Station London yang berani mengatakan "Clapton adalah Tuhan." Eric waktu bergolak dengan band dan dia meninggalkan untuk sementara untuk tur Yunani dengan teman-teman. Sekembalinya dari Yunani, Eric bergabung kembali dengan Bluesbreakers. Ia selama ini waktu sekarang bahwa Blues Breakers Dengan klasik Eric Clapton tercatat. Sementara dengan Bluesbreakers, Eric juga mencatat sesi empat-track satu-off dengan sebuah band yang dijuluki "The Powerhouse". Studio band termasuk John Paul Jones, Steve Winwood dan Jack Bruce.
Setelah meninggalkan Bluesbreakers untuk kedua kalinya dan terakhir pada bulan Juli 1966, Eric bergabung dengan Jack Bruce dan Ginger Baker untuk membentuk Cream. tur di AS dan tiga album padat - Fresh Cream, Disraeli Gears, dan Roda Api - membawa band pujian di seluruh dunia. Sementara anggota Cream, ia disemen reputasinya sebagai gitaris rock dan menjadi status superstar. Meskipun Cream bersama hanya dua tahun, mereka dianggap sebagai salah satu grup rock paling berpengaruh di era modern. Clapton itu unik karena ia tidak hanya meniru riff blues dia mendengar pada catatan. Ia bergabung dengan emosi menunjukkan asli ke gaya bermain sendiri, sehingga memperluas kosakata gitar blues.Cream runtuh di bawah beban ego dan konstanta berdebat. Mereka bubar setelah dua pertunjukan terakhir di London's Royal Albert Hall pada tanggal 26 November 1968. Setelah Cream's break-up, Clapton didirikan Blind Faith - batu "supergrup" pertama - dengan Steve Winwood, Ginger Baker dan Rick Grech. Bubar setelah satu album dan bencana tur Amerika, Eric mencoba untuk bersembunyi dari ketenaran mulai tumbuh dengan tur sebagai sideman dengan teman Delaney & Bonnie &. Sedangkan dengan pakaian ini, Eric didorong untuk bernyanyi oleh Delaney Bramlett. Dia juga mulai menulis lagi. Sebuah album live dari tur Delaney & Bonnie dirilis pada tahun 1970. Clapton debut self-titled dirilis pada tahun yang sama.
Pada musim panas tahun 1970, Eric terbentuk Derek dan dominos dengan Jim Gordon, Carl Radle dan Bobby Whitlock dari band Delaney & Bonnie. The dominos akan pergi untuk merekam album rock mani, Layla dan Lain Aneka Love Songs. Sebuah album konsep, tema berkisar dari cinta tak berbalas Clapton untuk istri George Harrison, Patti. Band ini akan hanyut selain mengikuti tur Amerika dan usaha yang gagal di rekaman album kedua.
Terkena pecahnya dominos, kegagalan komersial dari album Layla dan cinta tak berbalas-Nya, Eric hilang dalam kecanduan heroin tiga tahun. Meskipun ia jarang muncul dari nya Surrey Estate, ia mengisi kotak dengan lagu kotak kaset. Dia menendang kecanduan narkoba dan kembali meluncurkan karirnya pada bulan Januari 1973 dengan dua konser di London's Rainbow Theater diselenggarakan oleh temannya, Pete Townshend (The Who). Konser ini adalah titik balik dalam karirnya. Pada tahun 1974, ia muncul kembali dengan gaya baru dan suara dengan 461 Ocean Boulevard. Eric telah meyakinkan vokalis dan komposer di samping seorang pahlawan gitar.
Dengan setiap album setelah 461 Ocean Boulevard, Eric menciptakan musik sendiri lagi. Sepanjang 1970-an dan awal 1980-an, album dan tur akan mengikuti keluar tahun dan tahun. Pada tahun 1985, Clapton menemukan penonton baru setelah penampilannya di konser amal di seluruh dunia, Live Aid. Tahunan berdiri di Royal Albert Hall dan album sukses seperti Agustus, kotak harian dan Crossroads diatur lebih baik disimpan dalam pikiran publik. Pada akhir 80-an, ia mengukir karir kedua sebagai komposer film skor. Karirnya pergi dari kekuatan ke kekuatan dan mencapai ketinggian baru pada tahun 1992 dengan merilis single Unplugged dan pemenang Grammy, "Tears In Heaven."
Pada tahun 1994, Eric kembali ke akar blues dengan merilis Dari Cradle. Album ini Clapton upeti untuk para pahlawan musik dan berisi cover version dari blues klasik. 1997 dibawa bertamasya ke electronica dengan merilis TDF's Terapi Eceran. Eric menyamar sebagai X-Sampel dalam "band" studio TDF. Pada tahun 1998, ia merilis Pilgrim jiwa yang dipengaruhi, album pertama semua bahan baru dalam sembilan tahun. Pada tahun 2000, ia melanjutkan hubungan cinta dengan blues ketika ia mencatat sebuah album dengan legenda blues Amerika, BB King. Riding With The King dirilis pada bulan Juni dan dalam waktu tiga minggu rilis, telah disertifikasi emas.
Tak lama setelah rilis Riding With The King, Clapton kembali di studio rekaman proyek solo berikutnya. Reptil dirilis pada Maret 2001. Pada tahun 2002, ia mulai merekam album studio baru. Pekerjaan dilanjutkan melalui musim panas 2003 dan direkam bahan cukup untuk dua album. Selain materi solo baru, Eric dicatat sampul lagu Robert Johnson selama sesi ini. Johnson lagu bersama-sama dan pada bulan Maret 2004, penghargaan album Eric, Aku dan Mr Johnson dirilis. Solo materi yang direkam selama sesi ini dirilis pada tahun 2005 di Back Home.
Pada tahun 2005, Eric juga revisted masa lalu. Dia, Ginger Baker dan Jack Bruce Cream dibentuk kembali untuk empat acara reuni sangat istimewa di London's Royal Albert Hall. Konser ini berlangsung di tempat di mana menunjukkan perpisahan mereka terjadi 37 tahun sebelumnya, pada bulan November 1968. Pada bulan Oktober 2005, pria dilakukan tiga konser lebih lanjut di New York Madison Square Garden. menunjukkan London yang dirilis pada CD dan DVD pada akhir 2005.
Eric proyek rekaman berikutnya adalah untuk diproduksi oleh salah satu arsitek dari "Sound Tulsa," JJ Cale. Eric sudah lama mengagumi karya Cale's, setelah mencatat cover version dari "Setelah Midnight," "Cocaine," dan "Light Travelin '" Setelah bekerja di studio waktu singkat., Ternyata menjadi upaya kolaboratif. The Road To Escondido dirilis pada 7 November 2006 untuk pujian kritis. Ia memenangkan Grammy Award untuk Best Album Blues Kontemporer (Vocal atau Instrumental) pada Upacara Penghargaan Tahunan ke-50 di Los Angeles pada 10 Februari 2008.
Dalam lebih dari 40 tahun karirnya, Eric Clapton telah menerima banyak penghargaan. Dia adalah satu-satunya dilantik triple ke Rock & Roll Hall Of Fame (sebagai anggota Yardbirds dan Cream dan sebagai artis solo). Ia juga memenangkan atau berbagi dalam Grammy Awards delapan belas.
Eric juga telah memberikan kontribusi ke album banyak seniman 'selama beberapa dekade. Sesi paling terkenal terjadi pada bulan September 1968, ketika ia menambahkan gitar dengan komposisi George Harrison, "Sementara saya Guitar lembut menangis." Ini ada di album, The Beatles (paling dikenal sebagai "The White Album"). Dia juga dapat didengar di album oleh Aretha Franklin, Steven Stills, Bob Dylan, Elton John, Plastic Ono Band (John Lennon dan Yoko Ono), Ringo Starr, Sting, dan Roger Waters.
Eric juga telah memberikan kontribusi ke album banyak seniman 'selama beberapa dekade. Sesi paling terkenal terjadi pada bulan September 1968, ketika ia menambahkan gitar dengan komposisi George Harrison, "Sementara saya Guitar lembut menangis." Ini ada di album, The Beatles (paling dikenal sebagai "The White Album"). Dia juga dapat didengar di album oleh Aretha Franklin, Steven Stills, Bob Dylan, Elton John, Plastic Ono Band (John Lennon dan Yoko Ono), Ringo Starr, Sting, dan Roger Waters.
Eric selalu melakukan tur ekstensif melakukan ribuan konser di seluruh dunia. terbaru solo tur dunia terjadi pada tahun 2001, 2004 dan 2006 / 2007 dan Summer 27 Tour pada tahun 2008 yang mengunjungi AS timur, Kanada dan Eropa. Selain itu, pada bulan Februari 2008 Eric dilakukan tiga konser dengan teman lama Steve Winwood di Madison Square Garden di New York. Pada tahun 2009, Eric akan kembali di jalan dengan band-nya mengunjungi Jepang, Selandia Baru dan Australia sebelum kembali ke rumah untuk 11 malam berdiri di London's Royal Albert Hall pada bulan Mei.
Setelah menaklukkan kecanduan heroin di 70's, Eric menggantinya dengan kecanduan alkohol. Semua sisa dekade dan masuk ke tahun 1980-an, hidup dan bekerja menderita karena alkoholisme. Pada bulan Januari 1982, Eric masuk Yayasan Hazelden, rehabilitasi fasilitas di Amerika Serikat. Dia kehilangan tetapi dimasukkan rehabilitasi untuk kedua kalinya beberapa tahun kemudian. Dia telah menyadari sejak tahun 1987 melalui Alcoholics Anonymous 12-langkah. Sejak itu, Eric telah berkomitmen untuk bekerja dengan orang lain yang menderita kecanduan narkoba dan alkohol.
Pada bulan Februari 1998, Eric mengumumkan pembukaan Crossroads Centre, sebuah fasilitas rehabilitasi untuk penyalahgunaan narkoba dan alkohol di pulau Antigua. Salah satu prinsip adalah untuk menyediakan perawatan subsidi untuk beberapa orang termiskin di Karibia yang tidak mampu mengakses layanan sendiri. Yayasan ini didirikan untuk memberikan "beasiswa" untuk orang-orang. Pada tanggal 24 Juni 1999, Clapton dilelang 100 gitar, termasuk "Brownie" (gitar yang ia mencatat "Layla"), di Christie's Lelang Rumah / New York. 1999 lelang terjaring hampir $ 5 juta (AS) untuk yayasan. Pada tanggal 30 Juni 1999,Clapton menjadi tuan rumah konser manfaat Centre di New York City Madison Square Garden. Hasil dari penjualan disiarkan Amerika di VH1 dan DVD dan video manfaat Pusat. Lima tahun kemudian, Eric perencanaan upaya penggalangan dana kedua untuk Pusat dan besar terakhir. Pada tanggal 4, 5 dan 6 Juni 2004, ia menjadi tuan rumah pertama Crossroads Guitar Festival di Dallas, Texas. Tiga acara-hari disajikan krim dunia gitar di manfaat acara Pusat. Acara ini difilmkan dan hasil penjualan DVD juga manfaat yayasan.Selain itu, lelang gitar kedua terjadi pada tanggal 24 Juni 2004. Hal ini menimbulkan tambahan $ 6 juta untuk yayasan dan termasuk penjualan "Blackie", yang Fender Stratocaster legendaris dan merah ceri Gibson ES335, yang dikenal sebagai "The Cream Guitar". Yang kedua Crossroads Guitar Festival, dengan hasil lagi manfaat yang Crossroads Centre Foundation, berlangsung pada tanggal 28 Juli 2007 di Chicago, Illinois. Acara ini difilmkan dan DVD dirilis pada tanggal 6 November 2007.
Pada bulan Oktober 2007, otobiografi Eric Clapton, diterbitkan. Ini tersedia dalam dua belas bahasa dan menduduki puncak daftar best seller di seluruh dunia. Eric sudah menikah. Dia dan istrinya, Melia, memiliki tiga anak perempuan - Julie Rose (b. Juni 2001), Ella Mae (b. Januari 2003) dan Sophie (b. Februari 2005). Pasangan itu menikah pada tanggal 1 Januari 2002. Eric adalah anak perempuan tertua, Ruth (l. Januari 1985). Putranya, Conor (b. Agustus 1986), meninggal pada 20 Maret 1991 ketika ia jatuh dari jendela di apartemen ibunya di New York City. ibu Conor adalah Lori del Santo, seorang aktris film / kepribadian televisi.
v Joe Satriani (" Steve Vai: selama Joe Satriani tetap berkarya, saya akan tak akan kehilangan inspirasi")
Joe Satriani, pertama kali belajar gitar pada saat berumur 14 tahun. Pada umur 15 tahun, Joe sudah mengajar gitar (selama 3 tahun) kepada beberapa muridnya yang antara lain adalah Steve Vai, Kirk Hammet (Metallica) dan Larry LaLonde (Primus). Dapat dibayangkan betapa tekunnya dan cepatnya Joe mendalami permainan gitarnya.
Sambil mengajar di Second Hand Guitar, Berklee, Joe merilis albumnya yang pertama tahun 1986 yang berjudul Not Of This Earth. Tahun berikutnya, Surfing With The Alien dirilis dan mendapatkan gold dan platinum sales. Tahun 1989 Surfing in a Blue Dream pun dirilis dan mencapai angka 750.000 keping untuk penjualannya dan masuk ke nominasi Grammy Awards. Tahun 1992 The Extremist dirilis yang juga masuk nominasi Grammy Awards dan mencapai peringkat 24 di Billboard chart.
Tahun berikutnya, Time Machine (dobel CD) dirilis. Di tahun 1995 album yang berjudul Joe Satriani dirilis dan lagu My World masuk nominasi Grammy Awards. Tahun 1998 Joe merilis albumnya yang ke delapan berjudul Crystal Planet.
Di tahun 2000 Joe merilis album Engines Of Creation. Di album ini Joe melakukan eksperimen dengan rekaman menggunakan rhytm-rhytm yang dibuat di komputer. Tahun 2001 Joe merilis album live nya Live in San Fransisco.
Selain merilis album solonya, Joe Satriani juga merupakan penggagas diadakannya G3. Bersama Steve Vai, Joe sudah beberapa kali mengadakan konser G3 dengan dewa gitar lainnya seperti Eric Johnson (1996), Adrian Leggs, Kenny Wayne Shepherd dan Robert Fripp (1997), Michael Schenker dan Uli John Roth dengan Brian May sebagai Guest Star untuk show di London dan Patrick Rondat di Perancis (1998) dan John Petrucci (2001).
Joe Satriani juga berpartisipasi dalam proyek Merry Axemas-nya Steve Vai dan memainkan satu lagu Silent Night yang di aransemen ulang dan juga pernah mengisi posisi gitar untuk Deep Purple di tahun 1990-an.
v Steve Vai ("Dewa gitar yang flamboyan dan serba bisa")
Siapa yang tidak kenal dengan dewa gitar yang satu ini? Permainannya mulai dari blues, jazz, rock sampai klasik dan ethnic music. Permainan gitarnya pun tidak terbatas pada komunitas gitar saja tetapi juga bagi orang-orang awam yang tidak mendalami gitar.
Pada umur 6 tahun, Steve mulai belajar piano. Pada umur 10 tahun, Steve mulai belajar bermain akordeon. Pada umur 13 tahun barulah Steve mulai mendalami gitar dan sejak saat itu lahirlah seorang dewa gitar yang baru.
Steve Vai mengawali karirnya dengan album debutnya Flex-Able Leftovers pada tahun 1984. Pada tahun 1990, Steve merilis album keduanya yang berjudul Passion and Warfare.Album ini mendapat pengakuan internasional dan Steve memenangkan polling pembaca majalah Guitar Player dalam 4 kategori yang berbeda.
Album Steve yang ketiga berjudul Sex & Religion dirilis tahun 1993 dan album keempatnya Alien Love Secrets dirilis tahun 1995. Pada tahun 1996 album kelima Steve Fire Garden dirilis.
Tahun 1999, Steve meluncurkan album keenamnya yang berjudul Ultra Zone. Dalam album ini Steve lebih banyak memfokuskan dirinya dalam komposisi lagu dan bereksperimen dengan gitarnya.
Tahun 2001 album The Seventh Song dirilis dan album ini berisi lagu-lagu slow/ballad yang pernah dirilis Steve dengan ditambah beberapa lagu baru. Dan di tahun 2001 Alive in an Ultra World pun dirilis.
Steve Vai juga pernah memproduksi 2 album Natal yang berjudul Merry Axemas Vol.1 dan Merry Axemas Vol.2, juga konser G3 bersama Joe Satriani dan Eric Johnson/Kenny Wayne Shepherd dan terakhir John Petrucci turut juga bergabung dalam G3.
Belakangan ini Steve Vai lebih memfokuskan diri bereksperimen pada permainan gitarnya dan sekarang ini band Steve Vai ditambah seorang pemain bass yang sudah tidak asing lagi buat fans-fans rock tahun 80-an, Billy Sheehan. Belum pasti kapan album barunya akan beredar, kita tunggu saja… liberty and justice for all!
v John Petrucci ("Salah satu gitaris progressive yang paling popular")
John besar di Long Island, tepatnya di King park, dimana dia, john myung & Kevin moore bersekolah bersama. John mulai Belajar gitar ketika masih berumur 12 tahun (sebelumnya dia pernah belajar ketika berumur 8 tahun tetapi menyerah ketika Dia melihat kakak perempuannya harus begadang tiap malam belajar main organ. Dia tidak merencanakan untuk menjadi seperti Itu, Dia belajar gitar sepulang sekolah dan akhirnya dia menjadi tidak tertarik lagi).
Namun dia mulai banyak terpengaruh Oleh permainan gitar dari gitaris semacam Yngwie Malmsteen, Randy Rhoads, Iron Maiden, Steve Ray Vaughn, dan grup besar Semacam Yes, Rush, Dixie dregs dan lain lain dia mulai bertekad untuk mencapai level permainan seperti mereka.
Sebagaimana kemunculan musik trash metal yang membuat John tertarik, maka John juga memperluas influence nya dengan Mendengarkan Metallica & Queensryche. John merasa membutuhkan tantangan yang lebih dalam tehnik guitar oleh karena itu Dia banyak mengadaptasi hammering speed & melodic style dari gitaris-gitaris seperti Steves (Steve Morse & Steve Vai), The Als (Allan Holdsworth & Al Dimeola) Mike Stern, Joe Satriani, Neal Schon & Eddie Van Halen.
Pendidikan musiknya dimulai dengan berbagai kelas teori musik yang dia ambil ketika high school. Dia belajar secara otodidak, tetapi dia sempat menerima beberapa pelajaran gitar yang dia ambil ketika dia masuk ke Berklee College of Music di Boston, dimana dia Mempelajari komposisi jazz dan harmoni.
Ketika di Berklee John Petrucci dan John Myung yang juga belajar di berklee bertemu dengan Mike Portnoy, dan mereka mulai membuat band yang diberi nama Majesty yang nantinya kemudian berganti nama menjadi Dream Theater. John sudah merekam 7 album dengan Dream Theater, dan dia juga banyak terlibat dengan beberapa proyek sampingan seperti Liquid Tension Experiment Dengan Tony Levin, Age of Impact, dan bahkan game Sega Saturn yang disebut Necronomicon, dan juga terakhir dia terlibat dalam proyek G3 Bersama Joe Satriani dan Steve Vai. Kecintaan dia pada menulis lirik dikombinasikan dengan gaya komposisi yang unik dari progressive fusion Mengasah bentuk musik dari Dream Theater.
John tinggal bersama istrinya Rena, dan 3 anaknya SamiJO, Reny, dan Kiara di New York. Ketika dia tidak bermain gitar dia banyak menghabiskan Waktunya dengan istri dan anak-anaknya dengan bermain skating, bersepeda, berolahraga dan menontong film. John sedang merencanakan membuat solo albumnya yang pertama. Lagu-lagu barunya yang dia mainkan ketika bersama G3 juga akan ada di solo album tersebut. Jaws of Life (sebelumnya I.B.S.), Damage Control and Glasgow Kiss. Dia melibatkan beberapa musisi seperti Dave LaRue pada bass, Dave DiCenso dan Tony Verderosa pada drum.
v Yngwie Malmsteen ("Pahlawan dan pelopor gitaris shredder sedunia dari Swedia")
Yngwie Malmsteen merupakan pelopor yang melahirkan seluruh gitaris shredder yang kami tampilkan di website ini. Setelah Eddie Van Halen (Van Halen) pertama kali membawakan tembang "Eruption" pada tahun 1978 yang memperkenalkan teknik "two handed tapping", Yngwie meluncurkan album klasik baroque shred debutnya "Rising Force" yang mengegerkan komunitas gitar rock, menciptakan standar baru untuk kecepatan & keahlian dalam bermain. Warna "Neo-Classical" yang di bawahkan Yngwie adalah berdasarkan struktur komposisi dari J.S Bach (1685-1750) dan Niccolo Paganini (1782-1840).
Setelah itu muncul para gitaris shredder yang menghasilkan sekian banyak album yang sukses. Hampir setiap minggu muncul gitaris baru yang mengklaim dirinya sebagai gitaris baru yang paling cepat di dunia. Sebagai contoh: Paul Gilbert, Marty Friedman, Jason Becker, Richie Kotzen, Vinnie Moore, Tony Macalpine, Greg Howe, dll. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa Yngwie merupakan pahlawan gitar yang patut diacungi jempol.
Pernikahan ayah Yngwie (seorang kapten tentara) dan ibunya (Rigmor - seniman) diakhiri dengan penceraian tidak lama setelah Yngwie lahir. Di samping itu Yngwie juga memiliki seorang kakak perempuan bernama Ann Louise dan kakak lelaki Bjorn. Yngwie terlahir sebagai anak bungsu yang liar, tidak bisa diatur dan ceria.
Pada awalnya Yngwie mencoba untuk mempelajari piano dan trumpet tetapi ia tidak dapat menguasai alat musik tersebut. Acoustic guitar (gitar bolong) yang dibeli oleh ibunya pada waktu dia berusia 5 tahun juga tidak disentuh Yngwie dan dibiarkan bergelantung di dinding.
Sampai akhirnya pada tgl 18 September 1970, Yngwie melihat sebuah acara spesial mengenai meninggalnya Jimi Hendrix. Di situ Yngwie yang masih 17 tahun tsb menyaksikan bagaimana Jimi Hendrix menghasilkan bunyi feedback guitar dan membakar gitarnya di depan penonton. Pada hari wafatnya Jimi Hendrix tsb lahirlah permainan gitar Yngwie.
Yngwie yang penasaran tersebut kemudian membeli sebuah Fender Stratocaster murah, mencoba memainkan tembangnya Deep Purple dan menghabiskan banyak waktu untuk mengetahui rahasia dari alat instrumen dan musiknya sendiri. Kekaguman Yngwie terhadap Ritchie Blackmore (gitaris Deep Purple) yang dipengaruhi oleh musik klasik dan kekaguman terhadap kakak perempuannya yang sering memainkan komposisi Bach, Vivaldi, Beethoven, dan Mozart, memberikan ide kepada Yngwie untuk menggabungkan musik klasik tersebut dengan musik rock. Yngwie terus bermain seharian penuh sampai tidurpun dia masih tetap bersama gitarnya.
Pada usia 10 tahun, Yngwie menggunakan nama kecil dari ibunya "Malmsteen", mengfokuskan seluruh energi dia dan berhenti bersekolah. Di sekolah Yngwie dikenal sebagai pembuat onar dan sering berantem, tetapi pintar dalam pelajaran bahasa Inggris dan seni. Ibunya yang menyadari bakat musiknya yang unik, mengizinkan Yngwie tinggal di rumah dengan rekaman dan gitarnya. Setelah menyaksikan violinis Gideon Kremer membawakan komposisi Paganini: 24 Caprices di televisi, Yngwie akhirnya mengetahui bagaimana cara mengawinkan musik klasik dengan skill permainan dan karismanya.
Yngwie dan beberapa temannya merekam 3 lagu demo dan dikirim ke studio rekaman CBS Swedia, tetapi rekaman tersebut tidak pernah digubris atau diedarkan. Oleh karena frustasinya, Yngwie menyadari bahwa dia harus meninggalkan Swedia dan mulai mengirimkan demo rekaman dia ke berbagai studio rekaman di luar negeri. Salah satu dari demo tape Yngwie ternyata jatuh ke tangan konstributor Guitar Player dan pemilik Shrapnel Records: Mike Varney. Akhirnya Yngwie mendapat undangan ke Los Angeles untuk bergabung dengan band terbaru Shrapnel: "Steeler" dan seterusnya yang disebut sebagai sejarahnya. Pada bulan February 1983 Yngwie berangkat dari Swedia ke Los Angeles dengan bekal keahlian dan gaya permainan barunya.
Selanjutnya permainan Yngwie dikenal dunia dengan permainannya yang sangat cepat di intro lagu "Hot On Your Heels". Yngwie kemudian pindah ke group band Alcatrazz, sebuah band yang bergaya "Rainbow" dan didirikan oleh penyanyi Graham Bonnett. Walaupun telah bergabung dengan Alcatrazz yang menampilkan sekian banyak solo hebat di lagu "Kree Nakoorie", "Jet to Jet," dan "Hiroshima Mon Amour", Yngwie masih merasa terlalu dibatasi oleh band itu sendiri. Akhirnya Yngwie berpikir bahwa hanya album sololah yang menjadi solusi terbaik.
Album solo pertama Yngwie: Rising Force (kini dinobatkan sebagai kitab musik rock Neo-Classical) berhasil memasuki nomor 60 di tangga Billboard charts untuk musik instrumental gitar tanpa berbau komersil. Album ini juga memenangkan nominasi Grammy untuk Instrumental Rock Terbaik. Tidak lama kemudian Yngwie terpilih sebagai Gitaris Pendatang Baru Terbaik di berbagai majalah dan media, Gitaris Terbaik Tahun Itu, dan Rising Force menjadi Album Terbaik untuk tahun itu juga.
Pada 22 June 1987 mendekati ultah Yngwie yang ke-24, Yngwie mengalami kecelakaan dengan mobil Jaguarnya yang mengakibatkan dia koma hampir seminggu. Penyumbatan darah pada otak Yngwie juga menyebabkan tangan kanannya tidak berfungsi. Karena takut akan karirnya yang akan berakhir itu, Yngwie dengan susah payah mengikuti terapi untuk memulihkan kembali tangan kanannya. Setelah itu Yngwie mendapat cobaan lagi dari kematian ibunya di Swedia akibat penyakit kanker yang menghabiskan banyak biaya medical. Jika Yngwie orang lain, mungkin sudah menyerah dengan nasib seperti itu, tetapi Yngwie justru berubah dan kembali ke musiknya dengan semangat tinggi.
Setelah itu Yngwie meluncurkan album yang laris manis seperti Odyssey, Eclipse, Fire & Ice, Seventh Sign, I Can’t Wait, Magnum Opus, Inspiration, Facing the Animal, Alchemy, War To End All Wars dan akhirnya Yngwie berhasil mewujudkan cita-citanya untuk bermain bersama sebuah Orkestra penuh di salah satu album terbarunya: Concerto Suite for Electric Guitar and Orchestra in Eb minor, Op. 1 (tahun 1998).
Ketika merelease albumnya Eclipse (1990), Yngwie sempat tour dan membuat konser yang sukses di Indonesia (Jakarta, Solo, & Surabaya). Rencananya pada bulan July 2001 ini Yngwie juga akan konser kembali di Indonesia, namun dibatalkan karena pemerintah USA & istrinya menasehati Yngwie akan keamanan politik di Indonesia. Padahal tiket Yngwie sudah sempat laku keras di Indonesia, penggemar Yngwie di Indonesia boleh kecewa. Kapan lagi Yngwie akan konser di Indonesia apabila keadaan politik Indonesia masih seperti ini?
Album-album berikutnya adalah Attack!! yang memuat nomor hits instrumental Baroque & Roll. Pada tahun 2003, Yngwie diajak bergabung dalam formasi G3 bersama Joe Satriani dan Steve Vai yang menelurkan 1 album dan 1 video. Setelah selesai tur bersama G3, ia merampungkan album terbarunya Unleash The Fury. Album tersebut direlease diawal taun 2005.
v Paul Gilbert ("Salah satu dewa gitar dengan permainan paling cepat dan bersih")
Paul Gilbert merupakan salah satu dewa gitar seperti halnya Steve Vai, Yngwie, John Petrucci lainnya. Sebelumnya Paul dikenal melalui group bandnya Mr.Big, rekaman Mr.Big yang laku keras turut membesarkan nama Paul di dunia musik rock.
Paul sendiri sudah cukup mengegerkan dunia gitaris pada tahun 86-87 sebagai pemain gitar tercepat di dunia ketika Paul masih bergabung dengan group band Racer X. Teknik permainannya telah sempurna saat ia baru menginjak 17 tahun itu.
Pada usia 5 tahun (1971) Paul sudah mulai mempelajari gitarnya, 10 tahun berikutnya (1981) Paul coba mengirim demo rekamannya ke produser Mike Varney dan di luar dugaanya Mike sangat mengagumi permainannya di samping Tony Macalpine.
Pada tahun 1984 Paul pindah ke LA dan melanjutkan sekolah gitarnya ke GIT (Guitar Institute of Technology) dan kini telah menjadi instruktur sekolah gitar bergengsi ini.
Pada tahun 1986 dia bergabung dengan band pertamanya Racer X dengan album debutnya "Street Lethal ", kemudian "Second Heat" (1987) & "Live! Extreme Volume" (1988).
Pada tahun 1989 Paul meninggalkan Racer X dan bergabung dengan group band MR.BIG dengan pemain bass yang disegani "Billy Sheehan", vocalis Eric Martin dan drummer Pat Torpey.
Mereka meluncurkan album pertamanya "MR.BIG" dan MR.BIG tampil untuk pertama kalinya di Jepang pada bulan Oktober.
Selanjutnya Paul meluncurkan album berikutnya: "Live! Raw Like Sushi" (1990), "Mr Big - Lean into it" (1991), "Mr.Big - San Francisco Live" (1992), "Racer X - Live Extreme Volume 2? (1992), "Mr.Big - Bump Ahead" (1993), "Mr.Big - Live! Raw Like Sushi 2? (1994), "HEY MAN" & " The best of MR.BIG" (1996), "Hard Rock Cafe", " Live At Budokan " & solo " King of Club" (1997). Lagu "To Be With You" (dari Album "Lean Into It") menduduki posisi pertama di majalah Billborad USA selama 3 minggu.
Pada tahun 1998 Paul tampil pertama kali di Jepang dengan solo albumnya. Paul meluncurkan album solo "Flying Dog". Tahun 1999 Paul kembali ke Jepang dan meluncurkan album solo kedua "Beehive Live" dan album ketiga Racer X "Technical Difficulties".
Tahun 2003 album Burning Organ dirilis, kali ini masuk ke label Indonesia dibawah naungan Staria Enterprise. Namun album berikutnya, Acoustic Samurai tidak lagi di Staria, melainkan berpindah ke label Variant Music. Kemudian Paul menggelar promo tur album "Spaceship One" hingga ke Indonesia. Hal ini disambut antusias oleh penggemar-penggemarnya, pasalnya banyak artis asal Amerika yang menarik diri karena takut disweeping oleh pihak-pihak tertentu.
v Nuno Bettencourt ("Dewa gitar yang mempelopori warna Funky Metal")
Nuno Bettencourt merupakan gitaris rock yang terbaik dalam permainan ritemnya. Beberapa gitaris lain yang dapat menandingi permainan ritemnya dapat terhitung misalnya: John Petrucci, Darren Housholder dan beberapa pemain funk metal lainnya.
Kekreatifan Nuno dalam menciptakan teknik permainan baru telah dikenal sejak album pertama dan kedua group bandnya Extreme yaitu: "Extreme" dan "Pornograffitti". Tidak heran Nuno dinobatkan menjadi "Best New Talent" (pendatang baru terbaik) begitu Extreme meluncurkan album keduanya "Pornograffitti".
Sesuai dengan perkataan Nuno sendiri di interview-interviewnya bahwa cita-cita Nuno adalah menulis album berwarna funk seperti Pearl Jam, Nirvana dan sejenisnya. Oleh karena itu jika Anda ingin mendengarkan kepiawaian Nuno sebagai shredder, maka kami rekomendasikan Anda mendengarkan album Extreme: "Pornograffitti".
Album pertama "Extreme" dan album ketiga "Three Side Story" juga tidak kalah bagusnya. Justru album solo Nuno sendiri dan band barunya Mourning Widows, tidak menampilkan skill dari permainan Nuno sendiri. Bubarnya Extreme cukup mengecewakan penggemar Nuno.
Pada tahun 1982 Nuno pertama kalinya bertemu dengan vokalis Extreme: Gary Cherone. Ini merupakan awal dari band Extreme tsb. 2 tahun kemudian (1984) Nuno meninggalkan sekolahnya dan konsentrasi dalam melatih permainan gitarnya. Nuno melihat drummer Extreme: Mike Mangini di sebuah club di dalam band tribute Van Halen, ketika band-band lain sedang istirahat, Mike memainkan solo drum yang luar biasa.
1985 Nuno bertemu dengan bassist Extreme: Pat Badger yang bekerja di toko gitar Jim Mouradian di Winchester di mana Nuno selalu memodifikasi gitarnya di sana. Nama band mereka pertama kali dinamakan "The Dream" sebelum menggunakan nama "Extreme" dan menghasilkan lagu "Mutha" yang berhasil menerobos jajaran lagu di MTV. Tak lama kemudian nama band mereka diganti menjadi "Extreme" dan tampil di Festival Mare de Agosto (Santa Maria) pada tahun 1986.
Pada tahun 1987 Extreme memenangkan "Outstanding Hard Rock Act" pada tahun pertama Boston Music Awards. Mereka juga memenangkan kontes MTV video, yang ditonton juga oleh perusahaan rekaman A&M A&R scout. Pada bulan September mereka mendapat kabar baik dari A&M record untuk mulai rekaman.
Pada tahun 1989 mereka kembali disebut sebagai "Rising Star" di Boston Music Awards. Tak lama kemudian album debut mereka direlease, tetapi tidak banyak mendapat perhatian selain menjadi album terlaris minggu pertama di Boston, mencapai urutan ke 80 di US chart dan terjual 300.000 copy. "Kid Ego" menjadi single pertama mereka dan kemudian "Little Girls" dan Mutha (Don’t Wanna Go To School Today).
Guitar Magazines menobatkan Nuno sebagai "the next Eddie Van Halen"! Extreme tour ke Amerika Utara dan Jepang. Lagu "Play With Me" menjadi soundtrack film "Bill and Ted’s Excellent Adventure". Kemudian Nuno mengisi ritem gitar di lagu Janet Jackson "Black Cat".
Pada tahun 1990 Extreme merekam album keduanya "Pornograffitti" di Scream Studio (LA). Guitar magazine memberikan 6 halaman khusus untuk Nuno. Lagu Decadence Dance, Get The Funk Out direlease, tetapi tidak banyak yang terjadi. Pada bulan Desember perusahaan gitar Washburn membuatkan gitar N4 Nuno Bettencourt Signature Series, sampai saat ini N4 membuktikan kerberhasilan penjualan gitar Nuno.
Awal kesuksesan Nuno terjadi pada bulan June 1991 ketika lagu "More Than Word" menjadi hit nomor 1 di USA dan luar negeri termasuk Israel, Belanda, dll. Nuno juga mengisi dan menjadi cover untuk video Hot Guitarist Video Magazine Premiere Volume (December "92).
Pada bulan Oktober Nuno terpilih sebagai Rocker Terseksi di majalah Playgirl dan juga memenangkan "Top of the Rock", "Songwriter of the Year", "Solo of the Year" (Flight of the Wounded Bumblebee), dan "Guitar LP of the Year" di majalah gitar "Guitar For The Practicing Musician"
Selanjutnya Extreme merelease album-album berikutnya: "III Sides", "Waiting For The Punchline" dan kemudian meninggalkan Extreme, merelease album solonya dan membentuk band barunya "Mourning Widows".
Penggemar shredder boleh kecewa dengan keluarnya Nuno dari Extreme karena album-album berikutnya Nuno semuanya berwarna funk murni, tidak terdengar lagi permainan gitar yang menampilkan skill dari Nuno.
v Eddie van Halen ("Pelopor teknik two handed tapping")
Sebelum era permainan gitar shredd dipopulerkan oleh Yngwie Malmsteen pada tahun 1984, 6 tahun sebelumnya Eddie Van Halen telah lebih dulu sukses menggemparkan dunia musik. Teknik two handed tapping atau yang biasa disebut tapping saja telah berhasil secara mutlak meracuni lebih dari separuh gitaris rock yang ada di Amerika. Bukan hanya teknik tapping saja, ia juga mempopulerkan gaya permainan gitar hard rock yang sangat berbeda dari kebanyakan gitaris rock yang cukup kental permainan bluesnya. Solo gitarnya di tembang Eruption yang terdapat dalam album debut grupnya Van Halen secara mengejutkan menjadi perbincangan utama gitaris-gitaris rock dimasa itu.
Eddie Van Halen atau biasa disebut dengan panggilan singkat EVH, merupakan seorang imigran dari Belanda. Ia dan keluarganya pindah ke Amerika sekitar tahun 60an. Awalnya lebih dulu mempelajari piano dan kemudian sedikit konsentrasi di drum. Sedangkan kakaknya, Alex Van Halen malah mempelajari gitar.
Diam-diam mereka berdua saling mencuri kesempatan mempelajari instrumen yang bukan miliknya. Alex belajar drum, EVH belajar gitar. Ternyata malah keduanya sepakat bertukar alat musik. Jadilah kemudian EVH menekuni gitar.
Pada saat mulai belajar gitar, ia cukup terpengaruh dengan permainan dari Eric Clapton dan Jimmy Page. Kemudian mereka membentuk band bernama Mammoth yang akhirnya berganti menjadi Van Halen dengan masuknya Michael Anthony pada bass, dan David Lee Roth pada vocal. Band ini terbentuk secara resmi tahun 1974.
Album Van Halen yang dirilis tahun 1978 berhasil menembus charts Billboard sampai posisi 15 dan berhasil terjual sebanyak 2 juta keping yang salah satu menjadi penyebabnya adalah solo gitar EVH di lagu instrumental, Eruption.
Nama Eddie Van Halen langsung berkibar karena ia berhasil mempopulerkan teknik tapping. Meski kontribusi dari David Lee Roth sebagai vocalis yang atraktif dan fenomenal juga tak bisa dipandang sebelah mata, namun bisa dibilang nama EVH lebih menjual. Namanya menjadi perbincangan dan berkali-kali meraih penghargaan sebagai Guitarist of The Year oleh majalah-majalah.
Selain teknik tapping yang menjadi trademarknya, EVH juga dikenal dengan senyumnya yang selalu ia tampilkan dalam segala kondisi. Tak heran gitaris-gitaris muda di Amerika begitu menghormatinya. EVH kemudian membuat penampilan gitar Fender Stratocasternya menjadi berbeda. Body berwarna merah dengan garis-garis putih menjadi salah satu nilai jualnya.
Album berikutnya dimasa David Lee Roth menjadi vocalis yang dirilis adalah Van Halen II (1979) dan Woman and Children First (1980), Fair Warning (1981), Diver Down (1982), dan sebuah album yang merupakan salah satu album masterpiece dari Van Halen yaitu 1984 yang dirilis tahun 1984.
Di album 1984, EVH menampilkan permainan keyboard yang menawan. Malahan masyarakat awam lebih mengenal suara dan permainan keyboardnya di lagu Jump ketimbang teknik-teknik gitarnya. Lagu Jump berhasil menjadi juara 1 di charts Billboard.
Pada tahun 1983, sebelum album 1984 dirilis. EVH sempat bekerjasama dengan King of Pop, Michael Jackson. EVH ikut serta dalam proyek album Thriller yang nantinya terjual lebih dari 20 juta copy. Ia memoles lagu yang berjudul Beat It menjadi sedikit berwarna rock dan dance. Tak lupa juga EVH menampilkan solo gitar dan teknik tappingnya yang merajalela di lagu tersebut. Munculnya EVH di lagu tersebut mendapat respon yang luar biasa dengan perolehan menduduki puncak charts Billboard selama berminggu-minggu.
Tahun 1986 Van Halen mengalami perubahan formasi dengan mundurnya David Lee Roth dan digantikan oleh Sammy Haggar. Meskipun begitu, EVH tetap mampu menampilkan permainan-permainan gitar terbaiknya.
Album-album berikutnya seperti 5150 (1986), OU812 (1988), For Unlwaful Carnal Knowledge (1991), dan Balance (1995) masih cukup mampu memperpanjang nafas Van Halen dalam dunia rekaman. Tak lama kemudian kembali Van Halen berganti vocalis dengan masuknya Gary Cherone (ex Extreme).
Van Halen semasa Gary Cherone oleh banyak pihak dianggap sebagai era terburuk dengan ditandai kurang suksesnya album Van Halen III (1998). Tahun 2001 EVH terkena kanker mulut, ia terpaksa absen selama sekitar 2 tahun untuk proses penyembuhan.
v Michael Schenker ("Salah Satu Pelopor Gitar Hero di Jerman")
Jika diadakan polling mengenai "10 gitaris terbaik Jerman sepanjang masa", saya yakin kalau nama Michael Schenker akan termasuk salah satu diantaranya. Bahkan kalaupun disuruh memilih 5 saja, saya tetap yakin namanya akan tetap masuk. Tidak aneh bila melihat sepak terjangnya mengangkat nama Jerman sebagai negara yang memiliki gitaris kelas satu dan mampu bersaing dengan gitaris handal dari Inggris dan Amerika.
Michael dan saudaranya, Rudolf memiliki hobi yang sama, yaitu bermain gitar. Michael mendapat inspirasi dalam bermusik dari 2 grup band yang cukup populer di masa itu, Wishbone Ash dan Mountain. Ia juga sempat bekerja sambilan sebagai transcriber lagu.
Tahun 70-an awal, Michael bergabung dengan band milik Rudolf, The Scorpions. Kebetulan permainan Michael cukup menonjol, namun saat band ini merilis album debutnya, Lonesome Crow pada tahun 1972 album itu kurang mendapat respon yang positif. Satu hal yang perlu dicatat, saat itu usia Michael baru 17 tahun.
Setelah mengikuti tur promo bersama Scorpions, band lain bernama UFO tertarik dengan talentanya. Kemudian Michael meninggalkan Scorpions dan bergabung dengan UFO yang baru saja ditinggal gitarisnya, Michael Bolton (tapi bukan Michael Bolton penyanyi).
Bersama UFO, Michael sempat merilis beberapa album, diantaranya Phenomenon (1974), Force It (1975), No Heavy Petting (1976), Lights Out (1977), Obsession (1978). Pada era Michael Schenker inilah nama UFO bisa berkibar dan mendapat pendengar yang lebih luas sampai ke pasar Amerika.
Permainan gitarnya menunjukkannya sebagai seorang musisi yang berpengaruh. Ia juga terkenal dengan sosoknya yang menenteng Gibson Flying-V dengan body yang dimodif pada bagian catnya, setengah hitam, setengah putih. Akan tetapi setelah album merilis album Obsession, Michael dikeluarkan dari UFO karena kecanduan alkohol dan kembali ke Scorpions. Ia menggantikan Uli John Roth yang sebelumnya menggantikan posisinya saat ia keluar dari Scorpions dulu. Sekembalinya ke Scorpions, ia ikut merilis album Lovedrive pada tahun 1979. Namun sayang, ketika sedang menjalani tur pertamanya di Amerika, Michael lagi-lagi absen hadir karena kecanduan alkohol. Album tersebut tidak diterima di Amerika terutama karena masalah cover albumnya. Michael pun digantikan oleh Matthias Jabs yang akhirnya menjadi gitaris permanen Scorpions sampai saat ini.
Setelah keluar dari Scorpions, ia sempat diangkat sebagai gitaris pengganti sementara Joe Perry di Aerosmith. Setelah itu Michael memutuskan untuk bersolo karir dengan membentuk Michael Schenker Group atau biasa disebut MSG.
Di band ini Michael bertindak sebagai konseptor dan gitaris. Sedangkan untuk vocal diisi oleh Robin McAuley. Album-album yang dirilis adalah Michael Schenker Group (1980), MSG (1981), Assault Attack and One Night at Budokan (1982). Album-album tersebut cukup berkarakter hingga membuat Ozzy Osbourne sempat menawarinya menjadi gitaris Ozzy setelah kematian Randy Rhoads.
Tahun awal-awal 90an, Michael juga sempat bergabung dengan Ratt untuk bermain unplugged MTV. Selain itu ia pernah tampil dalam kolaborasi Contraband bersama personel-personel dari band-band rock saat itu seperti Shark Island, Vixen, Ratt, dan L.A. Guns). Kemudian ia merilis album Thank You (1993), dan Unforgiven (1999). Tahun 1995, Michael kembali bergabung dengan UFO, dan merilis album Walk On Water dan kemudian tahun 2002 merilis album Sharks.
Dengan suara gitar yang khas dan riff-riff gitar yang catchy sebagai kontribusinya pada Queen, Brian May menjadi salah satu dari sekian musisi yang berbakat dan memberikan pengaruh pada tahun 70-an.
v Bryan May
Ia adalah anak seorang tukang servis elektronik dan musisi. Ia ternyata ikut mewarisi bakat ayahnya dalam bidang menyolder dan musik. Namun ia sanggup menyeimbangkan ketertarikannya akan teknologi dan musisi dan kemudian melanjutkannya untuk meraih gelar di bidang Fisika. Di saat senggangnya ia menyempatkan diri membuat gitar dibantu oleh ayahnya. Gitar buatannya ini yang kemudian menjadi trade-mark Brian May di setiap penampilannya.
Saat masih sekolah ia membentuk band pertamanya, 1984, yang merupakan sebuah band instrumental. Band mereka manggung di sekitar kota London dan membuka pertunjukan artis/band legendaris seperti Traffic, Jimmi Hendrix, Pink Floyd dan Tyrannosaurus Rex (nantinya dikenal sebagai T-Rex). Pada tahun 1968, ia meninggalkan bandnya untuk memfokuskan diri pada studinya di Imperial College.
Saat kuliah, May sering nongkrong bareng Roger Taylor dan kemudian membentuk band hard rock trio bernama Smile. Ia malah juga meneruskan pendidikannya setingkat S2 pada jurusan matematika dan ilmu pengetahuan, tapi kemudian malah memutuskan untuk lebih fokus pada musik secara penuh.
Band Smile menandatangani kontrak dengan Mercury Records dan merilis satu single yang tidak meraih sukses. Kemudian mereka menambahkan Freddy Mercury pada posisi vokal dan merubah nama band mereka menjadi Queen.
Setelah bekerja dengan beberapa bassist, akhirnya mereka menemukan dan merekrut John Deacon pada tahun 1971. Queen kemudian menandatangani kontrak dengan EMI dan merilis debut albumnya (Queen) pada tahun 1973 dengan kekuatan utama album mereka: kombinasi vokal opera Freddie Mercury dan riff-riff keren Brian May.
Brian May bersama Queen terus berekperimen dengan mengembangkan sound mereka. Albun A Night at the Opera dirilis tahun 1975 dan menelurkan lagu hit "Bohemian Rhapsody", yang memperdengarkan kemampuan musikal dan kehebatan mereka sebagai pengarang lagu.
Kedua album mereka selanjutnya A Day at the Races pada tahun 1976 dan News of the World pada tahun 1977 juga meraih sukses besar di radio maupun di toko musik dengan hit-hit mereka seperti "We Will Rock You" dan bahkan "We Are The Champion" dari album News of the World malah digunakan menjadi lagu kemenangan di lomba olahraga di seluruh dunia sampai sekarang.
Yang menarik adalah, salah satu lagu dari album News, "It’s Late" adalah lagu dimana Brian May menggunakan two-handed tapping dan hammer-on saat solo gitar dan setahun kemudian baru Eddie Van Halen terkenal dengan two-handed tapping gayanya sendiri. May menyebutkan bahwa tehnik tapping yang ia gunakan diconteknya dari seorang gitaris band club di daerah Texas. Menurut gitaris band tersebut malah Billy Gibbons (ZZ Top) yang pertama kali menggunakannya dan ia hanya menconteknya.
Setelah Freddie Mercury wafat di tahun 1991, Queen secara resmi bubar. Hanya pada event-event khusus seperti "Concert for Life tribute to Mercury" di tahun 1992 (menggalang dana untuk Mercury Phoenix Trust, dibentuk untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya AIDS).
Brian May kemudian lebih fokus bersolo karir, merilis Back to the Light pada tahun 1993. Setahun kemudian ia merilis Live at Brixton Academy, yang isinya adalah gabungan dari lagu-lagu solo karirnya dan dari koleksi lagu Queen. Pada tahun 1998 ia merilis album berjudul Another World dimana Jeff Beck ikut mengisi gitar pada lagu "The Guv’nor".
v Jason Becker
Jason Becker (lahir 22 Juli 1969) adalah gitaris metal neo-klasik Amerika. Pada umur 16 dia telah menjadi bagian dari duo Cacophony yang diproduseri oleh Mike Varney bersama temannya Marty Friedman. Bersama mereka telah merilisSpeed Metal Symphony (1987) dan Go Off! (1988), yang akhirnya membuat mereka terkenal karena memiliki teknik kelas dunia.
Gaya Permainan
Sebagaimana kebanyakan gitaris neo-klasikal, Beker mempelajari kaya pebiola Virtuoso Nicolò Paganini. Dia kemudian menggubah interpretasi dari Paganini's 5th Caprice dan memainkannya pada instructional guitar video-nya. Becker dikenal dengan kemampuannya untuk bermain gitar dengan sangat cepat. Meski demikian, dia banyak dipuji karena kemampuannya untuk fokus pada pembentukan melodi, tidak hanya kemampuan teknis. Lagu Serrana, yang muncul dalam Perspective (album), adalah karya yang didasarkan padaarpeggio yang menunjukkan penguasaannya terhadap sweep-picking.
Musikalitas Jason tumbuh saat bermain bersama with Marty Friedman. Dia banyak menulis lagu bersama Marty Friedman, sense of melodynya banyak dipengaruhi oleh Marty Friedman dan sangat terpacu untuk mencapai teknik gitar yang lebih tinggi lagi. Barisan harmonisasi melodi mereka menjadi trademarkmereka hingga saat ini.
Jason dan Marty melakukan tur bersama dengan Cacophony di Jepang dan Amerika Serikat, dan pada tahun 1989 Jason meninggalkan Cacophony untuk mengejar karir solonya, dan merilis album solo pertamanya yang berjudulPerpetual Burn di tahun 1988.
ALS
Pada umur 20, Jason bergabung dengan David Lee Roth's band, yang dianggap merupakan excellent gig buat gitaris pendatang baru (gitaris yang digantikan adalah Steve Vai). Pada saat merekam album A Little Ain't Enough dan mempersiapkan turnya, Jason mulai merasa pincang di kaki kirinya. Kemudian dia didiagnosa menderita Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS - atau Lou Gehrig's Disease) dan divonis bahwa hidupnya tinggal lima tahun lagi. Dia hampir tidak dapat menyelesaikan rekaman dengan menggunakan low-gauge (thin) guitar strings (gitar dengan senar tipis) , yang digunakan untuk mempermudah bermain gitar dengan tangan yang semakin melemah (pada saat ini tidak ada yang mengetahui penyakitnya kecuali temannya, Steve Hunter. Meskipun pada akhirnya dia bias menyelesaikan album tersebut (yang akhirnya mendapat gold), dia terpaksa tidak dapat melakukakn tur karena ketidakmampuannya bermain di atas panggung.
Perspective dan The Berry Jams
Pada tahun 1996 Becker merilis sebuah album berjudul Perspective, sebuah album instrumentalia yang diciptakannya (kecuali lagu Bob Dylan Meet me in the morning yang dimunculkan pada track terakhir). Penciptaan musik rekaman tersebut telah dimulai sebelum ALS melumpuhkan kemampuannya bermain. Dengan menggunakan gitar dan sebuah keyboard pada saat dia tidak dapat menggerakkan kedua tangannya, dia terus menciptakan saat penyakitnya memburuk. Meski demikian, ketika Becker tidak dapat lagi bermain keuboard secara fisik, teman dan produser musik Mike Bemesderfer membantunya dengan music-composing computer program yang dapat mebaca gerakan kepalanya. Hal ini mebuat Becker mampu terus berkarya meskipun dia sudah kehilangan kendali atas seluruh tubuhnya.
Akhirnya dia kehilangan kemampuannya untuk berbicara (karena dia tidak bisa menggerakkan mulutnya) dan berkomunikasi dengan menggunakan matanya melalui sebuah sistem yang dikembangkan oleh keluarganya. Meskipun ALS secara bertahap merenggut kemampuannya untuk bermain gitar, berjalan, dan akhirnya berbicara, secara mental dia tetap sehat dan melalui bantuan computer dia terus berkarya. Di bagian belakang kotak CD Perspective, Jason mengatakan "Aku mempunyai Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS atau Lou Gehrig's Disease), yang membuat tubuhku cacat dan membuatku tidak dapat berbicara, tapi tidak pikiranku". Dalam usian 30an, kondisi medisnya tetap stabil sejak 1997, yang sangat jarang terjadi pada ALS.
Beberapa tahun kemudian Becker merilis Raspberry Jams (1999) danBlackberry Jams (2003), yang pertama berisi berbagai demo-tracks yang tidak dirilis dam yang kedua berisi demo-tracks, yang kemudian dikerjakan ulang dan diterbitkan dalam album lain.
Dua album tribut telah dikeluarkan untuk Jason Becker, yang berisi banyak gitaris yang memainkan lagu-lagunya. Keuntungan dari labum tersebut digunakan untu membantu Jason Becker dengan penyakitnya.
Prospek Masa Depan
Jason dan temannya, aktor Matt Schulze berencana membuat film tentang hidupnya, sementara berjudul Mr. Tambourine Man. Menurut situs resmi Jason, Fender and Charvel akan membuat gitar untuk film tersebut dan berencana untuk merilis sebagian diantaranya untuk umum.
Shrapnel records akan merilis album "Best of Jason Becker". Album ini akan menampilkan lagu baru yang diciptakan Jason dan Greg Howe & Steve Hunter pada gitar, dan juga lagu-lagu lama yang belum dirilis.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar